Nadiarsandy Maghriza Bhakti

Administrator 29 Mei 2016 14:50:06 WIB

Logandeng (sorotgunungkidul.com). Setiap momentum bersejarah selalu ada perayaan di dalamnya. Begitu juga momen ulang tahun yang sudah pasti tak akan terlewatkan. Sebagaimana pula Hari Ulang Tahun Gunungkidul yang diperingati setahun sekali dengan suka cita. Euforia pesta pastinya dirasakan berbagai kalangan.

Namun dalam gegap gempita perayaan terselip pertanyaan siapa yang mendesain logo ketika Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul. Tahun ini, ada satu desain yang banyak digunakan oleh beberapa instansi di Gunungkidul. Ialah logo bertuliskan 185 tahun Gunungkidul dengan kolaborasi warna kuning, hijau dan biru.

Saat ditelusuri, tak dinyanya pembuat logo tersebut adalah seorang remaja asal Padukuhan Siyono Wetan, Desa Logandeng, Kecamatan Playen.

"Saya buat itu sebagai kado untuk Gunungkidul," ungkap Nadiarsandy Maghriza Bhakti (16), pencipta logo, Sabtu (28/05/2016).

Kecintaannya pada Gunungkidul membuatnya meluangkan waktu secara khusus untuk mendesain logo tersebut. Sekitar awal bulan April, Sandy, begitu dia disapa, mulai mempersiapkan langkahnya. Tak ada kesulitan berarti saat pertama kali mencoba membuat logo seperti yang telah jadi sekarang ini. Konsep tentang apa yang akan dibuat pun sudah dikantonginya.

Hampir satu bulan Sandy berkutat dengan kesibukan barunya itu. Hobinya bersulap dan bermain basket ia kurangi demi bisa fokus menggarap desain logo. Saat kalender memasuki bulan Mei, Sandy mulai mempublikasikan logo tersebut kepada khalayak ramai. Melalui blog pribadinya 185gunungkidul.blogspot.co.id, Sandy mempromosikannya logo yang telah dibuatnya itu.

Rasa senang ketika Sandy mengetahui logonya banyak digunakan instansi pemerintahan di Gunungkidul. Beberapa yang turut menggunakan logonya seperti Kemenag, Badan Kepegawain, Bappeda, Dinas Peternakan dan instansi lainnya.

"Saya ingin menunjukkan bahwa anak muda Gunungkidul juga bisa berkreasi," ujar putra pasangan Cipto Sediyono (58) dan Retnowati (47) ini.

Perpaduan warna dalam angka, jelasnya, melambangkan perbedaan warga Gunungkidul dalam kehidupan yang terus berjalan beriringan selama 185 tahun. Desiran ombak di angka 5 dapat dimaknai bahwa Gunungkidul saat ini menjadi daerah wisata air. Dengan ombak ini pula dapat menghilangkan citra Gunungkidul yang masih sulit air.

Adapun dua ombak di bawah angka mewakili dua pemimpin dalam roda pemerintahan di Gunungkidul, Badingah dan Immawan. Di tangan keduanya diharapkan Gunungkidul dapat menjadi lebih baik lagi.

"Kesimpulan dari keseluruhan logo adalah Gunungkidul mempunyai daerah tujuan wisata yang menarik dan patut dikunjungi. Semangat dan persatuan dalam keberagaman dapat mengantarkan Gunungkidul dalam kejayaan. Semoga di tahun ini pariwisata Gunungkidul terus dipikirkan, sesuai visi misinya saat awal maju tentang kepariwisataan dan jaga kebersihan pantainya," ulasnya.

Dia berharap bila kedepan bisa terus eksis, berkarya dan mengembangkan bakat lebih jauh lagi. "Ini tahun pertama saya. Semoga kedepan bisa baik lagi," pungkasnya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung