Family Gathering Dissos Desa

fredy 09 Oktober 2019 13:18:45 WIB

Rabu 9 Oktober 2019 Dinas Sosial DIY mengadakan family gathering bagi orang tua/wali penyandang disabiliitas yang berada di Desa Logandeng.

Acara ini bertempat di aula balai Desa Logandeng dimulai dari pukul 09.30 WIB. Hadir dalam acara ini pembicara dari Dinas sosial DIY bagian Penyandang Disabilitas dan Rehabilitasi Sosial Anak bapak Drs. Riyadi Hasbiyanto beserta staf, Kepala Dinas Sosial Gunungkidul Ibu Dra Siwi Iriyanti, M.Si, TKPK Kecamatan Playen ibu Wilastu Ariningrum, serta Kasi Kesejahteraan Desa Logandeng bapak Widodo.

Acara dibuka dengan sambutan dari Desa diwakili bapak Widodo, beliau mengucapkan terimakasih dan selamat datang bagi bapak ibu pembicara dari Dinas sosial serta peserta family gathering yang telah berkenan hadir pada pagi hari itu. Beliau menyampaikan bahwa Desa Logandeng tengah berupaya membentuk kepengurusan untuk kelompok difabel agar lebih mudah diorganisir serta lebih terpantau kebutuhan dari masing-masing anggotanya.

Kemudian dilanjutkan sambutan dari Kepala Dinas Sosial Gunungkidul ibu Siwi Riyanti. Beliau memberikan penjelasan mengenai tugas dari dinasnya salah satunya adalah untuk mengurangi penyandang masalah sosial. Ada 26 jenis masalah sosial yang diakibatkan kemiskinan, keterlantaran, kecacatan dan keterpencilan. Termasuk di antaranya fakir miskin, lansia terlantar, anak terlantar, gelandangan dan pengemis, penyandang disabilitas, dan komunitas adat terpencil.

Dissos juga berusaha agar gedung Organsisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa memberikan akses jalan untuk penyandang disabilitas. OPD tersebut diantaranya kantor kecamatan, desa, pemda, pendopo, kantor dinas, dll.

Sesi berikutnya dari Dinas Sosial DIY bapak Riyadi Hasbiyanto. Beliau menyampaikan inti dari pertemuan ini adalah agar orangtua dari penyandang disabilitas tetap menerima keadaan putra-putrinya secara ikhlas.

"Manusia tidak ada yang sempurna, baik yang disabilitas maupun yang tidak".

Untuk putra/putrinya yang masih bersekolah diharapkan melanjutkan sampai ke jenjang tertinggi, bagi yang masih butuh penanganan medis diharuskan untuk segera mencari penanganan. Bagi yang punya karya dipersilahkan mengajukan proposal agar mendapat bantuan modal usaha.

Agar 3 hal diatas bisa terlaksana maka orang tua/wali perlu mengikuti informasi mengenai birokrasi kepengurusan. Jika tidak maka sulit untuk mendapatkan bantuan karena tidak didata.

Dalam sesi tanya jawab bapak Dwi mengajukan pertanyaan mengenai Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus).

Pertanyaan ini dijawab oleh bapak Riyadi bahwa peserta Jamkesus tidak boleh memiliki kepesertaan lain seperti BPJS. Jika memilih Jamkesus maka pelayanan kesehatan hanya dapat dilakukan di wilayah DIY karena Jamkesus adalah program pemerintah Provinsi. Tetapi kelebihannya adalah selain jaminan kesehatan juga diberikan bantuan alat bantu kesehatan seperti kursi roda, alat bantu dengar, dll.

Acara selanjutnya diisi oleh petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Playen (TKPK) ibu Wilastu Ariningrum. 
"Hak disabilitas sama dengan orang normal, baik dalam Jaminan Kesehatan, juga hak mendapatkan Kartu Identitas"

Saat ditanyakan ke peserta, ternyata masih terdapat penyandang yang belum mengurus jaminan kesehatan dan kartu identitas.

Desa Logandeng sendiri terdata memiliki 53 PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial).

Family gathering ini rencananya akan dilaksanakan di 16 titik. Di Gunungkidul, Bantul, Kulon progo masing-masing 4 titik, sedangkan Kota dan Sleman masing-masing 2 titik. Untuk Gunungkidul acara ini diselenggarakan di desa Logandeng, Selang, Baleharjo dan Gading. Desa Logandeng menjadi tempat ke-6 dalam penyelenggaran family gathering.

Acara ditutup oleh Kasi Kesra bapak Widodo pukul 11.30 WIB.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung