Kurangnya minat masyarakat terhadap Puskesmas Pembantu (Pustu)

WIDODO 28 Oktober 2019 10:12:40 WIB

Wonosari, 25 Oktober 2019 . Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mengadakan rapat koordinasi Revitalisasi tentang fungsi dan manfaat Puskesmas pembantu (Pustu) di Kabupaten Gunungkidul

Hadir sebagai naras umber :

1.Kepala Dinas kesehatan kabupaten gunungkidul : Ibu Dewi Irawati M.kes

2.FKKMK Universitas Gajah Mada DIY : DR.Dr. Dwi Handono sulistyo M.kes

Bertempat di Aula Germas Dinas kesehatan kabupaten Gunungkidul, rapat di mulai jam 13.00 WiB sd selesai. Dinas kesehatan mengundang  kepala desa atau yang mewikili dan tokoh masyarakat se kabupaten Gunungkidul.

Mengingat kurangnya minat masyarakat terhadap Pustu (Puskesmas Pembantu ) dengan angka prosentase di bawah 1 prosen  ,dalam rapat tersebut Dinas kesehatan berupaya Revilatalisasi atau menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap peranan Pustu .

Kepala Dinas kesehatan Ibu Dewi Irawati Mk.kes mengemukakan sebagai berikut:

  1. Diskes dan FKKMK UGM ingin melihat informasi 110 Puskesmas pembantu yang ada di gunungkidul
  2. Bagaimana pelayanan dan fungsi selama ini dari Pustu (Puskesmas pembantu) yang ada di tiap tiap desa di gunungkidul. Menurut beliau selama ini angka kontak atau angka kunjungan di Pustu tiap tiap desa masih kurang.
  3. Apa yang harus di lakukan Diskes dalam upaya meningkatkan fungsi Pustu.

Dari Dinas kesehatan  ,anggota rapat( perwakilan dari desa dan tokoh masyarakat ) di minta membuat kelompok diskusi sesuai desanya masing masing agar menyampaikan secara terbuka dan tertulis mengenai : bagaimana pendapat mengenai fungsi dan peranan Pustu , Apa Pustu masih di butuhkan di desa, Pelayanan Pustu selama ini sudah baik apa belum, Bagaimana dengan jam kerja di Pustu, Bagaimana dengan pelayanan kesiapan tim medis ,Bagaimana sarana dan prasarana tempat yand ada di Pustu masing masing desa. Rapat ini berfungsi untuk menjalin informasi yang akurat  dari masyarakat mengenai keberadaan Pustu dengan Dinas Kesahatan sehingga akan menjadi evaluasi bersama.Angka kunjungan ke Pustu masih sangat rendah, apakah Pustu masih ingin tetap di pertahankan.Anggota rapat di minta mengemukakan .

Sebagian besar perwakilan desa berpendapat agar pertahankan keberadaan dan Fungsi dari Pustu , kecuali ada 3 desa yang ingin di tiadakan Pustu tersebut yaitu Desa : Gedang rejo, Jetis  dan Kali tekok.

Khususnya desa logandeng yang diwakili dari wakil pemerintah desa dan kader kesehatan mengemukanan pendapat dan usulan sebagai berikut :

  • Pustu di desa logandeng , buka setiap senin sd kamis ,pelayanan kerja hanya 2 jam

Jam 08.00 sd 10.00 WIb .

  • Pustu di desa logandeng sangat bermanfaat bagi para lantsia dan balita
  • Selama ini Pustu Logandeng masih di kunjungi untuk pemerikasaan kesehatan terutama bagi Lantsia dan balita , mengingat jarak kalua ke Puskesmas Playen I jauh.
  • Kader Kesehatan dan Kader Yandu selama ini masih berkonsultasi dengan Pustu masalah informasi kesahatan .
  • Pustu di desa masih belum bisa untuk rujukan BPJS
  • Usulan dan kritik : Mohon di tambah jam kerja nya dan tenaga medis misal dalam seminggu sekali di di jadwalkan ada Dokter,sarana tempat di perbaiki,Papan Nama di pasang supaya masyarakat mengetahui, Sarana alat kesehatan dan obat ditambah.

Secara umum pendapat sebagian masyarakat melalui desa desa hamper sama. Yaitu peningkatan sarana dan prasana maupun tenaga medis yang ada di Pustu.

Dari FKKMK di wakili Bp. DR.Dr. Dwi Handono sulistyo M.kes mengemukakan pendapat dan saran bagi Dinas kesehatan dan masyarakat  ;

  1. Masyarakat pada umumnya selama ini kemungkinan belum tahu fungsi secara menyeluruh tentang Pustu. Pengertian masyarakat Pustu sebagai tempat untuk berobat bagi yang sakit, padahal sebenarnya yang berobat bukan hanya yang sakit saja. Seharusnya yang sehat juga harus kunjungi pustu untuk konsultasi kesehatan, konsultasi masalah Gizi dan konsultasi pencegahan terhadap penyakit
  2. Sehingga dengan banyak kunjungan masyarakat akan menjadi UKM ( Usaha Kesehatan Masyarakat )
  3. Kalau hanya pengobatan , hanya apa adanya sebab dari segi alat dan sarana kapasitas Pustu terbatas. Sehingga kunjungan akan sedikit.
  4. Tugas dinas kesahatan : tingkatkan pelayanan, sarana dan prasarana, tempat.

Informasi penjelasan dari Diskes, kondisi di Gunungkidul untuk  tenaga Dokter masih kurang untuk peminatnya, sehingga sangat minim dan kurang. Untuk bantuan pelayanan tenaga Dokter berkunjung di Pustu dalam waktu ini kemungkinan belum bisa ,bahkan untuk pelayanan 5 tahun ke depan belum tentu bisa. Kedudukan Pustu sebagai sarana pembantu pukesmas cabang maupun pukesmas induk, sehingga dari segi alat maupun obat dan tenaga medis sesuai kapasitas Pustu tersebut.

Mengingat angka kunjungan ke Pustu di wilayah desa desa se gunungkidul rendah, Diskes berencana menutup 29 Pustu di wilayah yang kurang untuk kunjungannya.

Namun, harapan masyarakat sebagian besar agar di pertahankan Pustu di Gunungkidul, mengingat fungsinya terutama bagi warga menengah ke bawah , lantsia, balita . 

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung