Mushola Al-Ikhlas Siyono Wetan Resmi Dibuka

fredy 21 November 2019 14:59:37 WIB

Rabu 20 November 2019, diadakan peresmian Mushola Al-Ikhlas di Rt 63 Siyono Wetan, Logandeng, Playen.

Acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dengan iringan campursari islami dari grup Kalimosodo.

Pada malam itu hadir Lurah Logandeng Suhardi, S.I.P., Dukuh Siyono Wetan, Ketua RW dan RT, Tokoh masyarakat, serta warga jamaah Mushola.

Pukul 20.30 bapak Lurah meresmikan pembukaan Mushola Al-Ikhlas.

“Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, Mushola Al-Ikhlas Siyono Wetan saya nyatakan diresmikan”

Setelah pemotongan pita bapak Lurah sekilas meninjau keadaan dalam bangunan mushola.

Acara dilanjutkan dengan pengajian dari H. M Sutarjo, S.Ag., MA. Beliau mengajak masyarakat untuk bersyukur atas segala nikmat sehat, kerukunan, dan jiwa yang sehat.

Dalam ceramahnya beliau menyebutkan orang miskin nanti saat hisab di akhirat akan lebih awal selesai karena hal yang dihitung hanya sedikit. Sedangkan sebaliknya yang kaya akan lebih lama karena hitungannya banyak. Orang miskin dapat mengajak yang kaya untuk lebih cepat masuk surga pada orang yang dulu di dunia memberikan sedekah padanya.

Maka dari itu bagi yang memiliki rejeki yang lebih, sangat dianjurkan memperbanyak sedekah.

Ditekankan sekali oleh beliau untuk menjaga kerukunan antar masyarakat. Ketika menyimpan masalah dengan orang lain hidup akan sangat tidak enak.

Diibaratkan bumbu-bumbu dapur seperti merica, garam, jahe, lengkuas, dll. Jika hanya dimakan sendiri rasanya aneh/tidak enak, tetapi jika menjadi satu racikan akan menghasilkan rasa yang luar biasa nikmatnya dibanding dimakan satu-persatu.

Sementara dari wawancara pada takmir mushola, jamaah mushola berasal dari Rt 62 dan Rt 63. Pada mulanya bangunan mushola mulai dibangun pada tahun 2002. Kemudian dari hasil swadaya masyarakat pada bulan Oktober 2017 rehab total Mushola Al-Ikhlas dimulai, hingga akhirnya pada November 2019 ini diresmikan.

Ketika ditanya kenapa bangunan yang sebesar ini tidak diresmikan sebagai masjid, takmir menjelaskan di sekitar wilayah tersebut sudah banyak terdapat masjid. Daripada mengurangi jumlah 40 jamaah saat Jum’atan maka kami resmikan tetap sebagai mushola.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung