Masjid Nurussalam Logandeng

fredy 11 Desember 2019 09:00:13 WIB

Pada sekitar tahun 1995 dilakukan pembangunan Masjid di padukuhan Logandeng Rt 21 yang kemudian diberi nama Masjid An-Nur. Masjid ini memiliki ukuran 7 x 7 meter dengan jamaah Jum’at sekitar 100 orang, tidak hanya dari padukuhan Logandeng namun juga berasal dari padukuhan sekitar seperti Plembon Kidul, Plembon Lor, Jalakan. Dikarenakan dulu masih belum banyak dibangun Masjid.

Kemudian pada tahun 2015 dilakukan perubahan besar-besaran, bangunan diganti dengan yang baru hingga ukurannya lebih luas menjadi 15 x 15 meter. Pada akhirnya diberikan nama baru yaitu Masjid Nurussalam.

Pada tahun 2016 dilakukan pembangunan pagar besi di sebelah Utara dan Timur. Lalu pada bulan November 2019 baru saja dilakukan penambahan kanopi untuk bagian Utara. Karena kekurangan dana maka rencana penambahan atap kanopi untuk bagian Selatan harus ditunda. Karena itu pula pagar besi terpaksa hanya dapat dicat separuh, terlihat ada perbedaan warna pada pagar.

Selasa 10 Desember 2019 tim redaksi melakukan wawancara dengan ustadz dan jamah Masjid Nurussalam. Pada kesempatan ini Bapak Joko dan Suranto menjelaskan kegiatan rutin Masjid.

Untuk kegiatan TPA anak dilakukan pada hari Selasa dan Sabtu sore pukul 16.30, diakhiri dengan sholat Maghrib berjamaah. Namun karena ustadzah yang mengampu TPA baru saja melahirkan, sementara ini kegiatan TPA mingguan digabung dengan TPA Mushola As-Salam Logandeng.

Ketika Ramadhan cukup banyak remaja Masjid yang datang belajar Qur’an, terdapat sekitar 20 anak yang berjenjang SMP-SMA. Sedangkan dibawah SMP juga cukup banyak yaitu 40 anak. Tiap berbuka puasa, Masjid Nurussalam menyiapkan sekitar 70 porsi berbuka.

Pengajian bulanan dilakukan 2 kali yaitu pada malam Ahad pada minggu ke-2 dan ke-4, sehabis isya dan biasanya selesai pada pukul 21.00 WIB. Penceramah yang diundang selalu berganti-ganti. Biasanya jumlah peserta ada 40, namun Joko menambahkan ketika ada penceramah dari jauh jamaah pengajian dapat mencapai 80-an.

“ Untuk menghormati tamu penceramah yang datang dari jauh, kami usahakan agar banyak warga yang datang ke pengajian”.

Masjid Nurussalam juga mengikuti program pengajian Aisiyah dari Muhammadiyah. Pengajian khusus ibu-ibu ini dilakukan tiap minggu di 4 masjid di wilayah Logandeng. Jadi tiap satu bulan sekali pengajian aisyiyah ini akan bertempat di Masjid Nurussalam.

Takmir Masjid Nurussalam sementara ini adalah H. Ridarno, namun beliau saat itu dikabarkan sedang sakit. Ustadz suranto meminta doa dari warga Logandeng untuk kesembuhan beliau, amiin.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung